Mendikbud: Ortu Siswa Bisa Pilih Anaknya Sekolah Tatap Muka atau PJJ
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa siswa, guru, orang tua, pengamat pendidikan, dan sosial mengharapkan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Harapan itu tidak terlepas dari kekhawatiran akan hilangnya kemampuan dan pengalaman belajar peserta didik akibat pandemi Covid-19 (learning loss). Terutama bagi yang kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menurut Nadiem, Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.
"23 negara lainnya atau hampir 85 persen sudah menggunakan pembelajaran tatap muka,” kata Mendikbud Nadiem Makarim, Sabtu (20/3).
Itu sebabnya, PTM terbatas perlu diakselerasi dengan mengombinasikan metode PJJ agar tetap memenuhi protokol kesehatan.
Setelah mayoritas pendidik dan tenaga kependidikan mendapat vaksin dosis kedua, Nadiem berharap selambat-lambatnya tahun ajaran baru, satuan pendidikan diwajibkan memberikan opsi layanan pembelajaran tatap muka terbatas.
Namun, orang tua/wali diberi kewenangan memutuskan apakah anaknya ikut sekolah tatap muka atau tetap melakukan PJJ.
"Kedua opsi tersebut harus tersedia,” ujar Mendikbud Nadiem.
Mantan bos Gojek ini menegaskan, di seluruh dunia belum tersedia vaksinasi untuk anak. Namun, banyak negara yang sudah melakukan PTM dengan aman.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan ortu siswa diberi opsi memilih anaknya sekolah tatap muka atau PJJ.
- Dr. Cashtry Sebut Beberapa Langkah Penting Untuk Kurangi PTM di Kota Medan
- Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak
- PTM Meningkat, Pemerintah Harus Buat Aturan soal Jajanan Anak
- PTM Makin Marak Terjadi pada Anak, Pemerintah Diminta Lebih Perhatian
- Ada Misa Agung, 208 Sekolah di Jakarta Belajar Jarak Jauh pada 5 September
- Kualitas Udara Sedikit Membaik, Pemkot Kembali Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka