Mendikbud Siap Bantu Polisi Usut Mafia Pembocor Unas

Mendikbud Siap Bantu Polisi Usut Mafia Pembocor Unas
Mendikbud Siap Bantu Polisi Usut Mafia Pembocor Unas

Nuh mengatakan pihaknya tidak akan menutup-nutupi kelmahan dalam penyelenggaraan unas. Dia mencontohkan, dua tahun lalu penyelenggaraan unas di daerah tertentu pernah diulang karena terindikasi positif terjadi sontek massal. Kasus seperti ini, bisa terulang di Padang. Sebab ada laporan banhwa muncul bocoran kunci jawaban di Padang pada unas 2014.

Mantan rektor ITS Surabaya itu mengatakan, terkait peredaran kunci jawaban masyarakat tidak boleh cepat memvonis terjadi sontek masal. Bisa jadi ada siswa yang mendapatkan kunci jawaban, tetapi tidak memakainya. Atau kunci jawaban yang beredar itu tidak valid. "Yang di padang sampai saat ini masih proses penelitian, untuk mengetahui pola jawaban siswa," tandasnya.

Nuh menegaskan bahwa penyelengaraan unas adalah upaya untuk evaluasi sekaligus mendidik karakter siswa. Dia mengatakan saat ini mulai muncul gerakan besar-besaran menciptakan unas berjalan jujur.

"Seperti yang dikampanyekan koran Jawapos atau oleh Bu Risma wali kota Surabaya," ujar dia. Untuk itu Nuh tidak mentoleransi keberadaan pihak-pihak yang mengacaukan unas.

Sementara itu tim Itjen Kemendikbud terus menginvestigasi temuan mereka. Seperti diketahui tim Itjen menyita sejumlah HP siswa SMPN 67 Jakarta. HP para siswa itu disita karena kedapatan dibawa masuk ke ruang ujian saat unas bahasa Inggris. Di dalam HP itu, tim Itjen Kemendikbud menemukan pesan yang berisi kunci jawaban unas.

"Sampai sekarang pengecekan masih berlangsung," kata Irjen Kemendikbud Haryono Umar. Dia mengatakan tidak semua HP yang disita itu berisi SMS kunci jawaban.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengatakan, informasi awal kebocoran soal ujianitu ada di tingkat rayon atau sekolah. Teknisnya adalah beberapa hari menjelang ujian amplop atau segel naskah unas sudah dibongkar.(wan)

 


SORONG - Setiap tahun, penyelenggaraan ujian nasional (unas) selalu diributkan dengan kabar kebocoran soal ujian dan peredaran kunci jawaban. Menteri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News