Mendikbud Telusuri Buku Anak TK Berbau Radikalisme, Hasilnya?
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengaku sudah membentuk dan mengirim tim khusus untuk menelusuri buku untuk siswa taman kanak-kanak, yang diduga berisi unsur radikalisme. Ini disampaikannya menyusul beredar kabar buku tersebut di Depok, Jawa Barat.
“Sudah kami kirim tim untuk melakukan penelusuran di TK itu hari ini. Tapi kami belum dapat laporannya,” ujar Anies di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/1).
Sebelumnya diberitakan GP Ansor menemukan sejumlah buku pelajaran tingkat Taman Kanak-kanak berjudul Anak Islam Suka Membaca yang isinya memuat unsur radikalisme.
Di buku itu terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme. Di antaranya sabotase, gelora hati ke Saudi, bom, sahid di medan jihad, selesai raih bantai Kiai hingga cari lokasi di Kota Bekasi.
Kemudian ada juga kalimat dan kata-kata yang mengandung radikalisme seperti 'rela mati bela agama', 'gegana ada di mana', 'bila agama kita dihina kita tiada rela', 'basoka dibawa lari', dan 'kenapa fobi pada agama'.
Anies mengatakan, buku itu bukan terbitan dari kementerian sehingga pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menarik dari peredaran.
“Kami akan mencari dasar-dasarnya dan jika memang terbukti kami akan larang. Yang bisa kami lakukan hanya melarang penggunaan karena yang bisa menarik adalah penerbit,” tegas Anies. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengaku sudah membentuk dan mengirim tim khusus untuk menelusuri buku untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia