Mendikbudristek Serukan Investasi Lebih Besar untuk Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyerukan investasi lebih besar dalam pengembangan anak usia dini di Asia Tenggara.
Menteri Nadiem menyampaikan itu saat memimpin pertemuan meja bundar Perhimpunan Menteri Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tentang Layanan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada South East Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE).
Acara yang diselenggarakan di bawah Keketuaan ASEAN Indonesia ini merupakan bagian dari upaya Indonesia menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.
“Saya ingin menggarisbawahi tiga aset utama negara anggota ASEAN. Pertama, stabilitas regional. Kedua, pertumbuhan ekonomi, dan ketiga, bonus demografi,” kata Menteri Nadiem saat berbicara kepada para menteri pendidikan dan pejabat tinggi ASEAN di Jakarta, Rabu (26/7).
Menteri Nadiem mengatakan pertumbuhan bonus demografi di kawasan ASEAN merupakan janji bagi dunia untuk masa depan yang lebih cerah.
“Generasi berikutnya akan menjadi kunci penting dari perjalanan ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan global," kata Menteri Nadiem yang menjabat pada 2019 sebagai menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Nadiem, merupakan tanggung jawab sebagai menteri pendidikan untuk menggerakkan upaya bersama dalam meningkatkan kapasitas anak-anak.
Dia juga menyampaikan peran penting dan dampak jangka panjang dari layanan dan pendidikan anak usia dini telah diakui secara luas.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyerukan investasi lebih besar untuk pengembangan anak usia dini di Asia Tenggara
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Perpustakaan Nasional Gelar Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas