Mendiknas Belum Dapat Teguran
Senin, 03 Oktober 2011 – 18:03 WIB
BOGOR—Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengaku dirinya belum menerima pemberitahuan apapun mengenai laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski beberapa waktu lalu, Ketua KPK Busyro Muqoddas mengaku telah melaporkan Kemendiknas kepada Presiden SBY karena dinilai tidak transparan dalam mengelola administrasi, namun M Nuh mengaku belum ada teguran apapun dari Presiden SBY.
“Saya sampai sekarang belum menerima laporan itu dan tidak tahu apa isinya. Bahkan kalau urusan diundang Presiden atau Wakil Presiden (Wapres), saya waktu hari Sabtu (1/10) kemarin bertemu beliau dan tidak ada cerita apa-apa,” ungkap Nuh usai peletakan batu pertama di SDN Babakan Madang 01, Bogor, Senin (3/10).
Namun terlepas dari itu semua, Nuh mengatakan jika yang dipersoalkan adalah masalah transparansi, maka ada atau tidak adanya laporan KPK, Kemdiknas akan tetap berupaya untuk mengarah pada good governance.
“Oleh karena itu, jika ada peringatan atau apa bahkan dorongan dari KPK, kami sangat berterima kasih karena sejalan dengan yang kita kerjakan. Dalam good governance itu salah satu unsurnya adalah transparansi. Maka , monggo saja, apa yang mau ditanyakan tentang transparansi di lingkungan Kemdiknas, kami sangat welcome,” ujarnya santai.
Ketika disinggung mengenai Badan Anggaran (Banggar) yang kini tengah bermasalah, Nuh juga menerangkan jika pihaknya tidak terlalu khawatir jika program-program Kemdiknas akan terhambat.
BOGOR—Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengaku dirinya belum menerima pemberitahuan apapun mengenai laporan Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Tanggapi Pembangunan Pagar Laut, Muannas Alaidid: Tidak Ada Hubungan dengan PSN PIK 2
- Banjir Bandang Terjang Jembatan Cipager Cirebon, Pemprov Langsung Bergerak
- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Siap Mendukung Program Asta Cita
- Jadi Tersangka, Sekjen PDIP Hasto Menegaskan Mengikuti Proses Hukum Berlaku
- Perayaan Natal Tahun 2024 Bareng Gerindra Doakan Pemerintahan Prabowo
- Menjelang 100 Hari Kerja Presiden Prabowo, Waka MPR: Rasanya Terlalu Dini untuk Menilai