Mendiknas Janji Genjot Penyerapan Anggaran
Baru Terserap 10,55 Persen
Rabu, 25 Mei 2011 – 17:00 WIB
JAKARTA--Daya serap anggarap Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) per tanggal 23 Mei 2011 baru mencapai 10,5 persen, yakni sebesar Rp 5,87 triliun dari jumlah total anggaran APBN TA 2011 yang mencapai Rp 55,667 triliun. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menjelaskan, minimnya penyerapan anggaran tersebut diakibatkan adanya revisi pada penataan organisasi di tubuh kemdiknas.
"Kami akui memang penyerapan anggaran di kemdiknas belum maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Seperti diketahui, DIPA secara efektif mulai bulan Maret 2011 karena ada proses revisi DIPA Kemdiknas tahun 2011 yang mengacu pada sturuktur organisasi baru, yakni berbasis 9 unit utama. InsyaAllah akan ada percepatan (penyerapan anggaran) mulai Juni 2011 mendatang," ungkap Nuh di dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/5).
Baca Juga:
Mantan Menkominfo ini menyebutkan, seharusnya penyerapan anggaran APBN TA 2011 kemdiknas pada bulan April 2011 ditargetkan menyentuh angka 8 persen dan untuk bulan Mei 2011 penyerapan anggaran juga ditargetkan menyentuh angka 16 persen.
Kenyataannya, pada bulan April 2011 penyerapan anggaran hanya mencapai 7,62 persen dan bulan Mei 2011 mencapai 10,55 persen. "Untuk bulan Juni 2011 mendatang, kami optimis akan mampu menembus target yang ditentukan, yakni mencapai 30 persen," ujarnya.
JAKARTA--Daya serap anggarap Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) per tanggal 23 Mei 2011 baru mencapai 10,5 persen, yakni sebesar Rp 5,87
BERITA TERKAIT
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Bahas Nasib PPG Guru Agama, Menag & Mendikdasmen Berkolaborasi
- Webinar Pendidikan GO, Kadisdik Banten: Siswa Harus Paham Prosedur Seleksi PTN
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- IPEKA Palembang Komitmen Hadirkan Pendidikan Berkualitas
- Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset RI-Belanda di Universitas Amsterdam