Mendiknas: Madrasah Ambruk Tanggung Jawab Kemenag
Selasa, 04 Oktober 2011 – 20:10 WIB
“Kita mengetahui bahwa ada tiga pilar kebijakan pendidikan, yakni perluasan dan pemerataan pendidikan. Namun ternyata itu belum terlaksana dengan baik. Masih banyak anak-anak yang tidak berkesempatan untuk sekolah dikarenakan kurangnya akses pendidikan,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan, sangat ironis sekali jika di saat ini masih ada sekolah yang rubuh karena tidak ada biaya dan di satu sisi ada sekolah yang rubuh padahal baru dibangun dengan dana yang cukup besar. “Artinya, ini kan ada yang tidak beres dalam pengelolaan anggaran pendidikannya. Harus dilakukan penyelidikan kemungkinan adanya penyelewengan berupa penurunan spesifikasi bangunan,” ungkap Jazuli.
Untuk diketahui, gedung madrasah diniyah di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (3/10) kemarin, roboh dan menewaskan satu orang anak berusia 9 tahun dan 11 orang lainya mengalami luka-luka.
Peristiwa robohnya bangunan tersebut saat kegiatan belajar mengajar di madrasah setempat sekitar pukul 14.20 WIB. Para korban adalah pelajar sekolah dasar yang mengikuti pendidikan agama di madrasah diniyah itu. Sebab siswa SD di Kecamatan Bayah diwajibkan sore harinya mengikuti pendidikan agama Islam.(cha/jpnn)
JAKARTA—Ambruknya sekolah madrasah diniyah di Banten yang menewaskan seorang siswa, menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian