Mendiknas Paparkan Pergeseran Paradigma Pendidikan
Rabu, 03 Maret 2010 – 19:40 WIB
Lebih lanjut, Mendiknas menyampaikan bahwa paradigma ketiga adalah pentingnya pendidikan yang komprehensif atau holistik. Pendidikan harus mampu mengeksplorasi seluruh potensi anak. "Potensi-potensi yang berupa kekuatan batin, karakter, intelektual dan fisik. Semuanya itu harus kita integrasikan menjadi sesuatu kekuatan dari sang anak itu," imbuhnya.
Baca Juga:
Mendiknas juga menekankan soal pentingnya pendidikan karakter. Menurutnya, bobot atau persentase tentang pendidikan karakter perlu mendapatkan perhatian khusus, mulai dari jenjang pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai ke perguruan tinggi.
Berikutnya, sebut Mendiknas lagi, paradigma keempat adalah soal fungsi sekolah. Tepatnya, sekolah-sekolah negeri ke depannya akan bergeser menjadi sekolah publik. Pergeseran ini menurutnya, akan membawa dampak yang luar biasa. Artinya, tidak hanya siswa dari sekolah itu yang dapat memanfaatkan, tetapi pada sore hari dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakat dengan koridor yang terkendali.
"Janganlah sekolah negeri itu hanya dikungkung, (seperti) 'Ini milik saya' saja. Sekolah negeri itu hakekatnya adalah sekolah publik, karena investasinya untuk publik. Tanggungjawab dan tugas kita adalah bagaimana mengekspansi agar sekolah-sekolah negeri bisa memberikan layanan seluas-luasnya," paparnya.
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengemukakan, seiring dengan adanya fakta-fakta di lapangan, telah terjadi pergeseran-pergeseran
BERITA TERKAIT
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia