Mendiknas Ultimatum Bupati-Wali Kota
Yang Tak Segera Cairkan Dana BOS
Jumat, 04 Maret 2011 – 06:16 WIB
Menurut Nuh, kota/kabupaten memiliki beragam alasan untuk tidak segera mencairkan dana tersebut. "Saya sangat menyesalkannya. Itu bisa berdampak pada kualitas pendidikan," ucap mantan rektor ITS tersebut.
Ditanya soal detail alasan penahanan dana itu, Nuh enggan memerinci. Yang jelas, berdasar beberapa keterangan, upaya pemerintah daerah tersebut memang menjadi persoalan klasik.
Menurut informasi yang beredar, kota/kabupetan sengaja tidak segera mencairkan dana BOS karena ingin menikmati selisih bunga. Tentu bisa dibayangkan bunga dari simpanan dana BOS. Nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Nuh lantas mencontohkan, dana BOS untuk Jakarta Timur yang mencapai Rp 160 miliar lebih bisa menghasilkan bunga lebih dari Rp 600 juta dengan rata-rata bunga deposito 5 persen.
Nuh mengeluarkan ultimatum kepada kota/kabupetan yang masih menahan dana BOS. Terhitung mulai Rabu lalu (2/3), dia memberikan tempo seminggu atau tujuh hari bagi pemerintah kabupaten dan kota untuk menyalurkan dana bantuan itu. "Jika tidak, keuangan daerah yang berasal dari pusat akan saya usulkan dipotong," papar dia.
JAKARTA - Kening Mendiknas M. Nuh semakin berkerut. Sebab, dia mendapati data tentang masih banyaknya kabupaten/kota yang tidak menyalurkan dana
BERITA TERKAIT
- Prof. Kemas Ridwan Jadi Dekan Baru FTUI, Ini Profil & Kiprahnya
- Populix Rilis Peringkat Program Magister di Indonesia, Panduan Memilih Kampus Terbaik
- Sistem Baru PPDB Tanpa Kata Zonasi, Masyarakat Bakal Senang
- Tak Ada Kata Zonasi Lagi dalam Sistem PPDB, Misterius
- Movieland Campus Siap Cetak SDM Terampil di Industri Perfilman
- Ratusan Lulusan Stikom Bandung Harus Mengulang Kuliah, Bey: Kami Mendukung