Mendiknas Usulkan Pemilihan Rektor UI Dipercepat
Rabu, 14 September 2011 – 11:28 WIB
JAKARTA- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), M Nuh mengusulkan tiga opsi penyelesaian konflik internal di Universitas Indonesia yang terjadi antara Rektorat Universitas Indonesia (UI) dengan Majelis Wali Amanat (MWA). Ketiga opsi tersebut adalah pertama, MWA diperpanjang sampai pemilihan rektor selesai. Kedua, pemilihan rektor dipercepat dimana yang memilih tetap MWA sekarang, tetapi pelantikan tetap mengikuti masa bakti sampai habis. Ketiga, silakan bentuk organ baru. Nuh menjelaskan, posisi Kemdiknas tidak menyalahkan siapapun atau memihak A dan B, karena di dalam payung hukum PP No. 66 tahun 2010 sudah menyebutkan mengenai masa transisi. " MWA-nya si UI kan habis di Januari 2012. Mengenai tata kelola keuangannya harus menyesuaikan Badan Layanan Umum (BLU)," jelasnya.
"Kami memberikan 3 opsi meskipun nantinya bisa berkembang pembahasannya. Kami memberikan opsi itu untuk exercise di lingkungan internal. Yang menarik, semuanya sepakat ini harus diselesaikan internal. Ini harus diselesaikan oleh UI sendiri dan yang hadir di dalam pertemuan. Artinya, mereka tidak ingin masalah UI ini dibawa kemana-mana dan ini masalah domestik UI," ungkap Nuh di Jakarta, Rabu (14/9).
Baca Juga:
Nuh mengungkapkan, pertemuan antara pihak Kemdiknas, Rektorat UI dan MWA yang berlangsung hingga pukul 23.30 WIB, Selasa (13/9) malam tersebut, turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting. Di antaranya, Ketua MWA UI, Dr. Purnomo Prawiro, Prof. Emil Salim, Miranda Gultom, Adnan Buyung Nasution, Arifin Suriatmaja, Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri, para wakil rektor, serta semua Dekan dari seluruh fakultas UI dan perwakilan mahasiswa. "Semua termasuk Dewan Guru Besar. Hasilnya Alhamdulillah, tidak mogok. Bagaimana tidak Alhamdulillah, karena di luar sudah terlihat panas seperti perang Israel dan Palestina, ternyata kalau bertemu masih bisa memberikan pandangannya masing-masing," serunya.
Baca Juga:
JAKARTA- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), M Nuh mengusulkan tiga opsi penyelesaian konflik internal di Universitas Indonesia yang terjadi
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut