Mendongkrak Popularitas Ujung Timur Pulau Jawa Lewat Festival Jazz

Mendongkrak Popularitas Ujung Timur Pulau Jawa Lewat Festival Jazz
Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Foto: dokumen JPNN.Com

Amerika Serikat misalnya. Pada 1969 ada festival musik Woodstock pertama yang digelar di sebuah desa bernama White Lake di sebuah kota kecil bernama Bethel. Festival bertema ”3 Days of Peace & Music” itu dihadiri kurang lebih 500.000 pengunjung yang menyerukan perdamaian dan menentang perang Vietnam.

Saat festival itu usai, Desa White Lake mendadak menjadi destinasi wisata unggulan baru. Utamanya bagi penggemar musik. Padahal, sebelum Woodstock digelar, nyaris tak ada yang peduli dengan desa yang terletak hanya beberapa puluh kilometer dari New York itu.

Festival Rio Carnival juga menjadi salah satu bukti lainnya. Karnaval yang diadakan di sepanjang jalan Kota Rio de Janeiro, Brazil ini bisa menyedot hingga 900.000 turis dalam tiap penyelenggaraannya.

Dalam dokumen Plano de Turismo da Cidade do Rio de Janeiro (Perencanaan Pariwisata Kota Rio de Janeiro, red) disebutkan, ada peningkatan kegiatan ekonomi yang signifikan saat festival diadakan. Hunian hotel meningkat hingga 90 persen dan festival ini memberikan 250.000 lapangan pekerjaan tambahan.

Pada 2012, Festival Rio menyumbangkan pendapatan sebesar USD 628 juta pada ekonomi Brazil, atau meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya. Karnaval terbesar di dunia ini juga menciptakan image bagus bagi Rio de Janeiro yang sebelumnya terkenal sebagai kota dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Indonesia sendiri punya beberapa contoh menarik tentang bagaimana sebuah pariwisata event bisa sangat berhasil dalam menarik pengunjung. Salah satunya adalah Festival Java Jazz yang kini telah menjadi ikon baru dunia pariwisata even di Indonesia.

Pada 2010, festival ini mendapat rekor dunia sebagai festival jazz terbesar yang pernah diadakan. Pasalnya, festival itu diisi oleh sekitar 1.300 musisi dengan 21 panggung dalam satu kawasan.

Image baru pun terbangun. Jakarta mulai dikenal sebagai kota penyelenggara festival jazz terbesar di dunia. Keberhasilan inilah yang ingin ditiru Banyuwangi.

BANYUWANGi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas semakin pintar mengangkat popularitas pariwisata di daerahnya. Pada Sabtu akhir pekan lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News