Menebus Dosa, Bermalam di Penyabungan
Jumat, 16 September 2011 – 12:21 WIB
Dengan melihat sendiri Sarulla, saya kian yakin bahwa PLN "tidak perlu begitu banyak pihak" bisa menyelesaikannya. PLN kini memang lagi berjuang untuk mendapatkan kembali proyek yang dulu pernah dimiliki oleh PLN itu. Dalam rapat-rapat di berbagai forum yang sangat tinggi, saya menjamin, kalau proyek ini ditangani PLN, tahun depan Sarulla sudah menghasilkan listrik. Tentu bertahap dari 10 MW, lalu 75 MW, dan akhirnya 330 MW.
Direktur Perencanaan dan Teknologi Nasri Sebayang, yang dalam perjalanan ini lebih banyak pegang kemudi, sudah membuat perencanaan proyek Sarulla dengan sangat matang. Persiapan pengadaannya pun sudah dia selesaikan. Direktur keuangan yang tumben kali ini tertarik ikut safari, Setyo Anggoro Dewo, juga sudah menghitung betapa feasible-nya proyek ini. Direktur Operasi Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan sudah sangat menunggu listrik itu untuk kemajuan Sumut.
Betapa siapnya PLN menggarap proyek ini. Jauh lebih realistis daripada dikerjakan sekaligus oleh investor, tapi baru menghasilkan listrik lima tahun lagi. Itu pun kalau investor tersebut bisa menyelesaikan persoalan yang selama ini begitu rumitnya.
Perjalanan panjang setelah Lebaran ini ditutup dengan kunjungan ke gubernur Sumut di Medan. Apa lagi agendanya kalau bukan soal izin lokasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asahan III yang tidak kunjung keluar itu. Sebuah pertemuan yang sangat terbuka yang akhirnya kami tahu mengapa izin itu sudah enam tahun belum juga kami dapat.