Menelepon Orang Tercinta Akan Memberikan Efek yang Sama dengan Memakan Kue Atau Cokelat

Mona menambahkan ada alasan psikologis untuk hal ini.
"Makan kue akan melepaskan hormon perasaan gembira dalam sistem menyenangkan tubuh, yang disebut sebagai hormon dopamin," jelasnya.
"Bersosialisasi dengan orang lain juga akan melepaskan hormon perasaan gembira. Kita tahu bahwa manusia membutuhkan hubungan dan telah diprogram secara biologis untuk selalu mencari hubungan dengan orang lain," katanya.
Dia menyebut banyak cara lain untuk mengaktifkan hormon dopamin dan serotonin atau "hormon perasaan gembira".
Mona menyarankan untuk menghabiskan waktu menikmati pemandangan alam, berolahraga, melatih kesadaran dan rasa syukur serta " melakukan aktivitas yang membuat Anda bahagia".
Pentingnya menyadari emosi
Menurut Mona, pola makan kita mungkin juga berubah dalam lockdown karena "perasaan intensif" yang berasal dari kebosanan, kekosongan, kesedihan, ketidakpastian, dan emosi tidak nyaman lainnya.
Emosi ini kemudian mendorong potensi untuk mencari pelampiasan seperti makan berlebihan atau ngemil.
"Sejumlah orang menggunakan makanan untuk mengalihkan perhatian dari emosinya. Dalam jangka pendek, makanan memang berfungsi menekan emosi," katanya.
Pakar gizi dan psikolog di Sydney menjelaskan mengapa saat kita menghadapi situasi yang tidak menentu larinya malah ke makanan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Jadi Psikolog dalam Film Jalan Pulang, Taskya Namya Riset Melalui YouTube
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam