Menelisik Indonesia

Oleh Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M, Wakil Ketua MPR RI

Menelisik Indonesia
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

Sebagian besar dari UMKM di Indonesia adalah usaha mikro jumlahnya adalah sekitar 61 juta, atau sekitar 98,75% (Indonesia’s SMEs are key to development. How can they grow? | World Economic Forum, 2021).

Dalam tahun 2021 untuk menghadapi tekanan akibat pandemi pemerintah telah mengucurkan Rp. 162,4 trilun untuk membantu UMKM (Indonesia in Full Swing to Strengthen its Economic Backbone, 2021). Banyak dari UMKM tidak memiliki rencana pertumbuhan strategis.

Dalam dua tahun terakhir fokus pengembangan UMKM terletak pada transformasi digital UMKM, namun ternyata terdapat masalah yang lebih besar seperti bagaimana meningkatkan kapasitas manajerial dan operasional untuk tumbuh dan berkembang.

Integrasi transformasi digital, peningkatan kapasitas manajerial dan kapasitas operasional akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar pada pengembangan UMKM.

Sebagian besar UMKM tidak memiliki pengetahuan tentang tahapan pertumbuhan dari suatu bisnis yaitu pertama adalah pendatang baru, kemudian artisan, lalu terdapat usaha sedang bertumbuh (emerging), berikutnya yang menantang dan terakhir adalah mainstream.

Menurut riset yang dilakukan oleh World Economic Forum dan didukung oleh Evermos dan Shopee (2021) ternyata tiga tahapan pertama yaitu pendatang baru, artisan, dan bisnis yang sedang bertumbuh adalah tahapan yang paling penting untuk menjadi perhatian pengembangan UMKM di Indonesia karena jumlahnya adalah 99,805% dari semua bisnis di Indonesia.

Para pebisnis di tahapan ini kekurangan pendekatan strategis untuk mengembangkan usahanya. UMKM di Indonesia 99% adalah pada tahapan pendatang baru di mana seringkali usaha mereka terhenti karena mereka

tidak mengetahui bagaimana mengidentifikasi target pasar yang benar. Selain itu mereka

Kita sudah melewati tahun 2021. Panta rhei kai uden menei, semua mengalir tidak ada sesuatu pun yang tinggal tetap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News