Menelusuri Jalan Tol Termahal di Dunia yang Ada di Jepang (2-Habis)
Rogoh Rp 4 Juta untuk Tempuh Jarak 1.600 Km
Minggu, 03 Juli 2011 – 14:01 WIB
Dari transponder tranducer yang terangkai dengan monitor di dalam mobil cukup untuk semuanya. Karena alat itu menunjukkan siapa pemiliknya dan berapa uangnya di bank yang disisihkan untuk bayar tol. Uang itu terdebet langsung dan otomatis terkurangkan untuk bayar tol. Enaknya “berlangganan” seperti ini, selain cepat, juga didiskon 30 persen.
Bisa juga yang langsung bayar, pengendara harus keluar ke jalur lain bertanda ETC (electronic true card). Cara ini lebih mahal 30 persen karena di sana memerlukan petugas jaga yang harus melayani. Menyetir mobil pun, di tol jepang tidak merasa lelah.
Selain jalur dan kecepatan selalu terukur dalam panduan GPS, jalannya pun terasa ikut menyetir, misalnya melepas setir untuk jarak yang lumayan panjang, mobil --yang spooring balancingnya bagus-- tidak akan berbelok atau pindah jalur sendiri karena jalannya rata. Untuk tikungan pun, jalannya digarap sedemikian rupa sehingga mobil seperti bisa melaju sendiri mengikuti jalan. Hampir tidak bisa ditemui jalan menanjak atau menurun.
Mereka memilih membuat terowongan, menembus gunung dan bebukitan ketimbang memaksa jalan menanjak atau menurun. Rest areanya juga sangat memadai. Bersih, tentu saja, karena itu trade mark mereka. Klosetnya, tinggal tombol, semua menggunakan semprot otomatis dengan air hangat. Biliknya berjajar puluhan. Tersedia air minum dan teh hangat.
Meski tarifnya mahal, jalan tol di Jepang benar-benar bebas hambatan. Selain itu, jalan tol di sana juga sangat membantu penggunanya dalam mencari
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara