Menelusuri Jalan Tol Termahal di Dunia yang Ada di Jepang (2-Habis)
Rogoh Rp 4 Juta untuk Tempuh Jarak 1.600 Km
Minggu, 03 Juli 2011 – 14:01 WIB
Restoran dan supermarket yang dibolehkan berjualan, terstandar. Beberapa di antaranya menggelar dagangan dari olahan hasil bumi setempat. Karena harus mendatangi sejumlah tempat di sejumlah kota yang berjauhan, saya berkesempatan menikmati tol yang tarifnya luar biasa mahalnya ini. Apalagi jika dibanding tarif tol Indonesia.
Saya menelusuri dari bagian tengah Jepang yaitu Osaka, terus menuju utara, agak ke barat, melewati jalur yang menghadap ke lautan pasifik, kembali ke tengah melalui jalur lain yang menghadap ke lautan baliknya yaitu Laut Jepang, terus ke selatan, menyeberang ke Pulau Shikoku, tembus ke pulau kecil Naruto, kembali ke Osaka. Total jarak yang saya tempuh dalam tujuh hari dari sembilan hari saya bertugas di jepang adalah 1997 km itu. Dari keseluruhan jarak perjalanan itu, membutuhkan 80 persen jalan tol atau sekitar 1600 km.
Kira-kira dari Surabaya menuju Jakarta lewat Selatan dan balik lagi ke Semarang melalui pantura, melewati beberapa tol negara, tol antar propinsi, serta tol daerah dan total biaya tolnya saja, 39.800 yen setara dengan Rp 4 juta. Sungguh tidak murah.
Pada awalnya masyarakat menggerutu atas kenaikan itu. Tapi pemerintah jalan terus. Penjelasan lewat semua media digencarkan. Ada count down di tv. Dan satu hari sebelum kenaikan tarif, yaitu tanggal 19 Juni, tepat hari minggu saat saya tiba di Osaka --dan memulai perjalanan ini-- jalan tol sangat ramai.
Meski tarifnya mahal, jalan tol di Jepang benar-benar bebas hambatan. Selain itu, jalan tol di sana juga sangat membantu penggunanya dalam mencari
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara