Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura
Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis
Jumat, 24 Juli 2009 – 09:30 WIB

Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura
Setelah ditarik keluar, Hendrawan dan kedua anaknya dibawa ke mobil Innova. Sedangkan penumpang lain, termasuk Najwa, tetap di mobil L 300. Seluruh rombongan kemudian dibawa ke Kantor Mapolwil Surakarta, termasuk Ali. "Kami ditanya macam-macam, termasuk saya. Waktu itu saya jawab kalau saya tidak begitu mengenal Hendrawan. Saya katakan bahwa saya hanya sopir yang mobilnya dicarter untuk menjemput anaknya yang diwisuda," kata Ali.
Ali sendiri sempat menginap tiga hari di mapolwil. Bersama yang lain, mereka diperiksa Densus 88. "Mereka memperkenalkan diri, karena katanya, mereka mengikuti saya sejak berangkat dari Batu. Bahkan gerak-gerik kami juga diketahui, termasuk saat saya membeli apel. Saya sendiri bingung, kok tahu ya," kenang Ali.
Pada 24 Juni, Ali bisa pulang bersama dua orang, yakni teman anak Hendrawan dan ibunya yang asal Bojonegoro. "Hendrawan dan anaknya saya tak tahu lagi. Sedangkan Bu Najwa juga ke Batu, tapi bersama Densus. Hendrawan dan dua anaknya katanya dibawa ke Jakarta," ujar Ali. Rumah Ali hanya berjarak sekitar 50 meter dari kontrakan Hendrawan.
Sejak peristiwa tersebut, rumah kontrakan keluarga yang melarikan diri dari Singapura pada 2003 itu tak lagi ditempati dan pintunya selalu ditutup. "Tidak boleh ada yang masuk, termasuk saya. Pesan Densus begitu," kata Kamsun, pemilik rumah kontrakan yang disewa Hendrawan, kemarin.
Enam tahun bersembunyi, jejak Hendrawan akhirnya terlacak di Malang Raya. Terakhir dia dan keluarga diketahui menjadi pedagang bunga di Batu, sampai
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu