Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura

Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis

Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura
Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura

Setelah ditarik keluar, Hendrawan dan kedua anaknya dibawa ke mobil Innova. Sedangkan penumpang lain, termasuk Najwa, tetap di mobil L 300. Seluruh rombongan kemudian dibawa ke Kantor Mapolwil Surakarta, termasuk Ali. "Kami ditanya macam-macam, termasuk saya. Waktu itu saya jawab kalau saya tidak begitu mengenal Hendrawan. Saya katakan bahwa saya hanya sopir yang mobilnya dicarter untuk menjemput anaknya yang diwisuda," kata Ali.

Ali sendiri sempat menginap tiga hari di mapolwil. Bersama yang lain, mereka diperiksa Densus 88. "Mereka memperkenalkan diri, karena katanya, mereka mengikuti saya sejak berangkat dari Batu. Bahkan gerak-gerik kami juga diketahui, termasuk saat saya membeli apel. Saya sendiri bingung, kok tahu ya," kenang Ali.

Pada 24 Juni, Ali bisa pulang bersama dua orang, yakni teman anak Hendrawan dan ibunya yang asal Bojonegoro. "Hendrawan dan anaknya saya tak tahu lagi. Sedangkan Bu Najwa juga ke Batu, tapi bersama Densus. Hendrawan dan dua anaknya katanya dibawa ke Jakarta," ujar Ali. Rumah Ali hanya berjarak sekitar 50 meter dari kontrakan Hendrawan.

Sejak peristiwa tersebut, rumah kontrakan keluarga yang melarikan diri dari Singapura pada 2003 itu tak lagi ditempati dan pintunya selalu ditutup. "Tidak boleh ada yang masuk, termasuk saya. Pesan Densus begitu," kata Kamsun, pemilik rumah kontrakan yang disewa Hendrawan, kemarin.

Enam tahun bersembunyi, jejak Hendrawan akhirnya terlacak di Malang Raya. Terakhir dia dan keluarga diketahui menjadi pedagang bunga di Batu, sampai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News