Menelusuri Jejak Ibrahim, Penata Bunga yang Lenyap Bersama Ledakan Bom
Dari Hotel Mulia, Pindah ke Hilton, lalu Ritz-Carlton
Sabtu, 25 Juli 2009 – 11:30 WIB
Menelusuri Jejak Ibrahim, Penata Bunga yang Lenyap Bersama Ledakan Bom
Ibu Ibrahim meninggal beberapa tahun setelah menempati rumah tersebut. Bapaknya menyusul sekitar lima tahun lalu. Setelah dua orang tuanya tidak ada, tiga bersaudara itu yang menempati rumah tersebut. Nah, pada awal 2007, terjadi banjir besar. Sungai Ciliwung yang membelah kampung Cililitan Kecil naik. Permukaan air mencapai puncak rumah. "Setelah banjir, mereka tidak pernah kembali lagi," katanya.
Para tetangga tidak terlalu banyak mengenal keluarga tersebut. Namun, mereka dikenal sebagai orang yang ramah dan baik. Terutama Ibrahim. "Dia kalau salat selalu berjamaah di musala dekat rumah. Dia juga sangat sopan kepada para tetangga," ujarnya.
Kata Rudi, Ibrohim hanya lulusan STM. Anak bungsu di antara lima bersaudara itu sejak masih STM aktif di kegiatan keislaman. Lulus STM, dia aktif dalam kegiatan-kegiatan salah satu partai Islam. "Semua saudara dia kader partai. Tiap kali masa kampanye dia selalu aktif ngajakin orang. Terakhir kali itu pas pilkada Jakarta pada 2007, " tuturnya.
Dokumen-dokumen di rumah memperkuat dugaan bahwa Ibrohim yang bapak empat anak itu adalah anggota partai tersebut. Dalam salah satu buku yang ditemukan di rumah itu, terdapat catatan mengenai arkanul baiah (rukun baiat) Hasan Al Banna, pendiri organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir yang menjadi acuan pendidikan dakwah partai tersebut. Ada juga tujuh tahap perbaikan menurut Hasan Al Banna. Mulai mempersiapkan pribadi muslim hingga mempersiapkan pendirian negara Islam dan menjadi guru alam semesta.
Setelah bom di Ritz-Carlton dan JW Marriott meledak Jumat lalu (17/7), Ibrahim, perawat dan tukang tata bunga, seperti lenyap bersama
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu