Menelusuri Jejak-Jejak Komunisme di Ulan Bator, Mongolia
Patung Lenin dan Monumen Soviet Tetap Berdiri Tegak
Jumat, 21 September 2012 – 00:01 WIB

Monumen Zaisan Hill untuk mengenang komunisme di Ulan Bator, Mongolia. Foto : Farid Fandi/Jawa Pos
Hingga 1990, Mongolia berada di bawah pemerintahan komunis. Jejak-jejaknya sampai kini masih terlihat, meski eranya telah berubah. Wartawan Jawa Pos AINUR ROHMAN yang belum lama ini bertugas di Ulan Bator, ibu kota Mongolia, sempat berkunjung ke monumen paling fenomenal yang dibangun rezim komunis.
= = = = = = = = =
MASYARAKAT Ulan Bator begitu bangga dengan monumen Zaisan Memorial Hill. Saat saya menginap di rumah tradisional kaum nomaden (Ger) distrik Khan Uul akhir Agustus lalu, sang empunya rumah "memaksa" saya untuk mengunjungi Zaisan Memorial.
Tserendolgor Tseeye, 64, pemilik Ger tersebut, menyatakan tidak lengkap rasanya kalau ke Mongolia belum mendatangi Zaisan Memorial. "Kamu bisa melihat seluruh Kota Ulan Bator jika bisa sampai di puncak. Pemandangannya sangat indah," ujar Tseeye sambil menunjuk kerlap-kerlip cahaya di sebuah puncak bukit dari depan rumah mungilnya.
Hingga 1990, Mongolia berada di bawah pemerintahan komunis. Jejak-jejaknya sampai kini masih terlihat, meski eranya telah berubah. Wartawan Jawa
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah