Menelusuri Jejak Perang Dingin di Checkpoint Charlie, Berlin
Tetap Dijaga Dua "Tentara" yang Selalu Ngajak Foto
Jumat, 29 Maret 2013 – 09:32 WIB
Namun, suasana tersebut tak dirasakan semua turis. Dimitry Bauschanke misalnya. Turis dari Italia itu merasa aneh dengan suasana Checkpoint Charlie. Pasalnya, tempat yang disangkanya penuh dengan suasana "horor" itu kini telah berubah menjadi kawasan yang ramai. Di kanan-kirinya dibangun pertokoan dan restoran. Di jalan pun lalu lintas hampir tak pernah sepi.
"Rasanya sulit melihat tempat ini sebagai salah satu tempat menakutkan di era perang dingin. Sebab, suasananya sangat ramai serta banyak toko suvenir dan restoran," ucap dia. (*/c11/ari)
Berlin mungkin bukan kota teramah bagi turis asing. Namun, ibu kota Jerman itu masuk 50 besar kota turisme terbaik di dunia. Salah satu andalannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408