Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)
Nisan pun Padukan Kutipan Quran dan Simbol Agama Lain
Jumat, 28 September 2012 – 00:22 WIB
Seperti juga Masjid Qinjing di Quanzhou, Masjid Akbar Xi"an juga dijadikan objek wisata. Tiket masuknya lebih mahal daripada Masjid Qinjing. Jika di Qinjing hanya CNY 3 (sekitar Rp 4.500), tiket masuk Masjid Akbar Xi"an CNY 25 (sekitar Rp 37.500).
Selain Masjid Akbar, selarung (rekam jejak) Islam di Xi"an juga sangat terasa di sebuah jalan kecil di pusat kota. Di jalan tersebut banyak warga etnis Hui yang menggelar dagangan. Termasuk makanan-makanan halal. Konsumennya tidak saja berasal dari kalangan muslim, namun juga warga nonmuslim. (bersambung/c1/ttg)
Islam memiliki sejarah panjang dan hebat di Tiongkok, negeri yang sampai saat ini masih mempertahankan komunisme sebagai ideologi negara. Pekan lalu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408