Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)

Nisan pun Padukan Kutipan Quran dan Simbol Agama Lain

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)
SEJARAH ISLAM. Penulis (kanan) bersama Imam Masjid Qinjing Quanzhou Ma Yubilai. Foto : Jawa Pos
    

Patung tersebut didirikan di dekat pintu masuk museum tersebut. Dengan begitu, siapa saja yang berniat masuk dan belajar di museum tersebut langsung melihatnya. Itu memperlihatkan betapa istimewanya posisi Ibnu Battuta bagi Quanzhou.

    

Sebagian besar koleksi di museum itu adalah batu-batu nisan keluarga Ibnu Battuta yang dimakamkan di Quanzhou. Selain nama jenazah, di batu-batu nisan tersebut juga terpahat petikan beberapa ayat Al Quran atau hadis.

    

Yang menarik, bentuk makam muslim sebagaimana yang terlihat dalam museum tersebut sangat mirip dengan makam Tionghoa yang dikenal di banyak daerah di Indonesia. Selain batu nisannya yang besar, juga terdapat pagar batu yang tidak terlalu tinggi.

    

Secara total, persentase komunitas muslim di Tiongkok memang kecil. Hanya sekitar 1,5 persen dari seluruh penduduk Tiongkok. Namun, mengingat jumlah penduduk negeri itu yang sudah lebih dari 1,4 miliar jiwa, secara hitungan orang per orang jumlah muslim Tiongkok pun menjadi cukup besar.

Islam memiliki sejarah panjang dan hebat di Tiongkok, negeri yang sampai saat ini masih mempertahankan komunisme sebagai ideologi negara. Pekan lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News