Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)
Nisan pun Padukan Kutipan Quran dan Simbol Agama Lain
Jumat, 28 September 2012 – 00:22 WIB

SEJARAH ISLAM. Penulis (kanan) bersama Imam Masjid Qinjing Quanzhou Ma Yubilai. Foto : Jawa Pos
Sensus terakhir menunjukkan, muslim Tiongkok mencapai 21,6 juta jiwa. Lebih banyak daripada negara yang kental nuansa Islamnya, Malaysia. Muslim di Malaysia mencapai 17 juta.
Selain presentasinya yang kecil, distribusi muslim Tionghoa yang menyebar hampir di seluruh provinsi di Tiongkok menjadikan mereka tidak terlihat dominan. Kecuali di wilayah otonomi khusus Xinjiang yang memang mayoritas penduduknya muslim.
Juga Provinsi Qinghai yang persentase muslimnya berimbang dengan etnis Tibet yang beragama Buddha Tibet. Demikian juga di wilayah otonomi khusus etnis Hui di Ningxia.
Etnis Hui adalah etnis yang mayoritas warganya beragama Islam. Bahkan, etnis Hui selalu dikaitkan dengan Islam dan dianggap beragama Islam. Sementara di Xinjiang, mereka yang beragama Islam adalah etnis Uyghur.
Islam memiliki sejarah panjang dan hebat di Tiongkok, negeri yang sampai saat ini masih mempertahankan komunisme sebagai ideologi negara. Pekan lalu
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu