Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)

Nisan pun Padukan Kutipan Quran dan Simbol Agama Lain

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)
SEJARAH ISLAM. Penulis (kanan) bersama Imam Masjid Qinjing Quanzhou Ma Yubilai. Foto : Jawa Pos
    

Belakangan saya tahu bahwa meski memeluk Islam, mereka tetap menjalankan beberapa ritual Khong Hu Cu. Salah satunya mendoakan leluhur dengan membakar dupa. Bagi mereka, Khong Hu Cu lebih dianggap sebagai budaya daripada agama.

    

Jejak lain perkembangan Islam di Quanzhou juga bisa dipelajari di Makam Bukit Cahaya. Lokasinya sedikit berada di pinggiran kota. Di bukit tersebut terdapat makam dua penyebar Islam yang oleh warga setempat dipanggil Sa Ke Zu dan Wu Ko Su.

    

Menurut sejarah, ada empat orang sahabat Rasulullah Muhammad yang datang ke Tiongkok untuk menyebarkan ajaran Islam. Mereka dipimpin sahabat Saad bin Abi Waqqash. Dua di antaranya datang, menetap, meninggal, dan dimakamkan di Quanzhou.

    

Konon, di malam hari setelah dua utusan tersebut dimakamkan, memancar cahaya yang begitu terang dari bukit tersebut. Karena itulah, warga setempat lantas menamai tempat itu sebagai Bukit Cahaya.

Islam memiliki sejarah panjang dan hebat di Tiongkok, negeri yang sampai saat ini masih mempertahankan komunisme sebagai ideologi negara. Pekan lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News