Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)

Nisan pun Padukan Kutipan Quran dan Simbol Agama Lain

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)
SEJARAH ISLAM. Penulis (kanan) bersama Imam Masjid Qinjing Quanzhou Ma Yubilai. Foto : Jawa Pos
    

Saat ini, sebagaimana Masjid Qinjing, kompleks makam tersebut juga dijadikan objek wisata. Masyarakat setempat lebih mengenalnya sebagai makam etnis Hui. Sebab, mayoritas orang Hui beragama Islam.

    

Seiring dengan asimilasi dan perkembangan zaman, sejumlah warga etnis Hui dari kalangan muda memilih beragama lain. Meski demikian, ketika mereka meninggal, jenazahnya tetap dimakamkan di kompleks pemakaman etnis Hui.

    

Yang unik, di batu nisan mereka tetap terdapat tulisan dengan huruf Arab -beberapa dikutip dari ayat Alquran- namun dengan simbol-simbol agama lain. Salib, misalnya.

    

Di kompleks makam tersebut juga terdapat batu besar yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Batu Seimbang. Bentuknya nyaris persegi dengan tinggi lebih dari dua meter dan lebar sekitar tiga meter.

Islam memiliki sejarah panjang dan hebat di Tiongkok, negeri yang sampai saat ini masih mempertahankan komunisme sebagai ideologi negara. Pekan lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News