Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)

Nisan pun Padukan Kutipan Quran dan Simbol Agama Lain

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (1)
SEJARAH ISLAM. Penulis (kanan) bersama Imam Masjid Qinjing Quanzhou Ma Yubilai. Foto : Jawa Pos
    

Rekaman perkembangan dan budaya Islam di Quanzhou juga bisa dilihat pada makanan yang disebut la mien atau mi tarik. Mi yang cara pembuatannya dengan menarik-narik adonan sampai beberapa kali itu konon berasal dari Lanzhou dan merupakan makanan khas kota tersebut. Lanzhou adalah sebuah kota di Provinsi Gansu dengan komunitas muslim tergolong banyak.

    

Biasanya, restoran yang menyajikan la mien dikelola warga dari etnis Hui yang beragama Islam. Tidak saja yang mereka dari Lanzhou, namun juga yang berasal Qinghai atau Xinjiang.

    

Meski demikian, la mien di restoran yang dikelola perantau asal Lanzhou tetap yang terenak. Tekstur mi tidak terlalu keras sehingga lebih empuk saat dikunyah.

    

Saat mengunjungi museum Islam, Jawa Pos sempat bertemu dengan serombongan pemuda berwajah lebih cerah dan bersih dari kebanyakan warga Tiongkok. Mereka terus mengamati Jawa Pos yang saat itu tidak mengenakan peci putih seperti kebanyakan peci yang dikenakan etnis Hui muslim.

Islam memiliki sejarah panjang dan hebat di Tiongkok, negeri yang sampai saat ini masih mempertahankan komunisme sebagai ideologi negara. Pekan lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News