Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)

Perusahaan Muslim Listing di Bursa Saham

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)
PATUH SYARIAH: Food court halal di pabrik Sha Pencheng. Foto : Rukin Firda/JAWA POS
Zhi Biao menuturkan bahwa pemerintah desanya sedang membangun pasar. Sasarannya adalah para pendatang yang menjadi karyawan perusahaan-perusahaan di Jiang Tou. "Kehadiran para pendatang itu mendorong perekonomian desa ini," tambahnya.

 

Desa tersebut terlihat makmur. Bangunan balai desanya saja mirip dengan kantor perusahaan berlantai dua. Kesejahteraan warga desa pun terjamin.

 

Dari hasil kontribusi perusahaan-perusahaan di sana, pemerintah Desa Jiang Tou mampu memberikan asuransi kesehatan kepada warganya sebesar 80 persen. "Selain itu, untuk warga lansia (lanjut usia) yang sudah tidak mampu bekerja, kami memberikan santunan sebesar CNY 500"600 (sekitar Rp 750.000"900.000) setiap bulan," urai Zhi Biao.

"Demi meningkatkan pendidikan warganya, pada 2007 pemerintah Desa Jiang Tou membangun sekolah dasar yang mampu menampung 2.100 siswa. Sektor SDM pendidikannya pun mendapatkan perhatian berupa insentif sebesar CNY 600 setiap bulan di luar gaji yang mereka terima.

 

Seiring perjalanan waktu, masyarakat muslim Tiongkok yang sebelumnya terkesan tertinggal mulai bangkit. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News