Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)
Perusahaan Muslim Listing di Bursa Saham
Sabtu, 29 September 2012 – 00:09 WIB

PATUH SYARIAH: Food court halal di pabrik Sha Pencheng. Foto : Rukin Firda/JAWA POS
Zhi Biao menuturkan bahwa pemerintah desanya sedang membangun pasar. Sasarannya adalah para pendatang yang menjadi karyawan perusahaan-perusahaan di Jiang Tou. "Kehadiran para pendatang itu mendorong perekonomian desa ini," tambahnya.
Desa tersebut terlihat makmur. Bangunan balai desanya saja mirip dengan kantor perusahaan berlantai dua. Kesejahteraan warga desa pun terjamin.
Dari hasil kontribusi perusahaan-perusahaan di sana, pemerintah Desa Jiang Tou mampu memberikan asuransi kesehatan kepada warganya sebesar 80 persen. "Selain itu, untuk warga lansia (lanjut usia) yang sudah tidak mampu bekerja, kami memberikan santunan sebesar CNY 500"600 (sekitar Rp 750.000"900.000) setiap bulan," urai Zhi Biao.
"Demi meningkatkan pendidikan warganya, pada 2007 pemerintah Desa Jiang Tou membangun sekolah dasar yang mampu menampung 2.100 siswa. Sektor SDM pendidikannya pun mendapatkan perhatian berupa insentif sebesar CNY 600 setiap bulan di luar gaji yang mereka terima.
Seiring perjalanan waktu, masyarakat muslim Tiongkok yang sebelumnya terkesan tertinggal mulai bangkit. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu