Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)

Perusahaan Muslim Listing di Bursa Saham

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)
PATUH SYARIAH: Food court halal di pabrik Sha Pencheng. Foto : Rukin Firda/JAWA POS
Saat menunaikan ibadah haji pada 1996, dia mengajak delapan orang karyawannya yang berprestasi. Sekembalinya berhaji, mereka mendapat sambutan luar biasa.

 

Seluruh anggota keluarganya sudah menunaikan ibadah haji. Termasuk dua anaknya yang kini tinggal di Australia. Salah seorang anak perempuannya dinikahi lelaki asal Aljazair. Anak mereka bahkan lahir di Arab Saudi. "Cucu saya itu diberi nama Saudi," ujarnya bangga.

 

Tidak hanya kepada karyawan, Pencheng juga menaruh perhatian kepada anak-anak keluarga muslim. Sejak 1991 dia memberikan beasiswa kepada pelajar muslim yang meneruskan pendidikan ke S-1 dan S-2.

 

Obsesi terbesarnya saat ini adalah mengembangkan jaringan supermarket halal. Untuk mewujudkan obsesinya itu, Abu Bakar membangun supermarket empat lantai di Xian.

 

Seiring perjalanan waktu, masyarakat muslim Tiongkok yang sebelumnya terkesan tertinggal mulai bangkit. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News