Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)
Perusahaan Muslim Listing di Bursa Saham
Sabtu, 29 September 2012 – 00:09 WIB
Saat menunaikan ibadah haji pada 1996, dia mengajak delapan orang karyawannya yang berprestasi. Sekembalinya berhaji, mereka mendapat sambutan luar biasa.
Seluruh anggota keluarganya sudah menunaikan ibadah haji. Termasuk dua anaknya yang kini tinggal di Australia. Salah seorang anak perempuannya dinikahi lelaki asal Aljazair. Anak mereka bahkan lahir di Arab Saudi. "Cucu saya itu diberi nama Saudi," ujarnya bangga.
Tidak hanya kepada karyawan, Pencheng juga menaruh perhatian kepada anak-anak keluarga muslim. Sejak 1991 dia memberikan beasiswa kepada pelajar muslim yang meneruskan pendidikan ke S-1 dan S-2.
Obsesi terbesarnya saat ini adalah mengembangkan jaringan supermarket halal. Untuk mewujudkan obsesinya itu, Abu Bakar membangun supermarket empat lantai di Xian.
Seiring perjalanan waktu, masyarakat muslim Tiongkok yang sebelumnya terkesan tertinggal mulai bangkit. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408