Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)

Perusahaan Muslim Listing di Bursa Saham

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)
PATUH SYARIAH: Food court halal di pabrik Sha Pencheng. Foto : Rukin Firda/JAWA POS
Selain untuk menggelar produk-produk makanan halal, dua lantai dia gunakan untuk memamerkan jenis-jenis makanan halal dari seluruh dunia. Dia berharap ada perusahaan-perusahaan di luar Tiongkok yang bersedia bekerja sama untuk mengembangkan jaringan supermarket halal tersebut.

 

Supermarket halal miliknya yang ada Xian dijadwalkan sudah beroperasi akhir tahun ini. Saat ini di dekat lokasi bangunan tersebut sudah berdiri food court dengan menu makanan halal. "Yang datang ke sini tidak hanya dari kalangan muslim, namun juga nonmuslim," ucapnya.

 

Pencheng sangat peduli pada status halal makanan. Meski saat ini sudah banyak beredar makanan dengan label halal, bagi dia, label halal saja tidak cukup. "Bisa saja bahan makanan sudah diberi label halal, namun proses pembuatannya tidak halal," tuturnya.

 

Apalagi, jika tidak ada jaminan bahwa produsen makanan tersebut adalah muslim yang paham betul tentang kehalalan produk makanan. Dia kerap cemas apakah peralatan masak yang digunakan mengelola bahan makanan halal tersebut benar-benar halal.

 

Seiring perjalanan waktu, masyarakat muslim Tiongkok yang sebelumnya terkesan tertinggal mulai bangkit. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News