Menelusuri Misteri Kapal Kuno di Dasar Bengawan Solo
Urunan Sewa Katrol, Hanya Dapat Lempengan Baja
Sabtu, 01 Desember 2012 – 00:01 WIB
![Menelusuri Misteri Kapal Kuno di Dasar Bengawan Solo](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20121130_170515/170515_256328_bengawan_solo.jpg)
MISTERI: Lokasi penemuan kapal karam yang diduga pada jaman kolonial Belanda di bawah aliran Bengawan Solo di Dusun Bandung Desa Kalangan Kecamatan Margomulyo Bojonegoro Jawa Timur. Proses evakuasi belum bisa dilakukan karena membuntuhkan alat berat. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Sebulan lalu warga Ngawi dan Bojonegoro digegerkan penemuan bangkai kapal kuno yang terkubur di dasar Sungai Bengawan Solo. Sayangnya, hingga kini kapal peninggalan Belanda itu belum bisa dievakuasi.
ANGGIT SATRIYO NUGROHO, Bojonegoro
SEBULAN lalu Kaslan dan warga Dusun Bandung, Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, mendapat berkah tiban. Mereka menemukan bangkai kapal di dasar Sungai Bengawan Solo yang melintas di dusun itu. Bahkan, warga berhasil mengangkat serpihan lambung kapal tersebut. Bentuknya seperti daun pintu rumah dari baja.
Temuan itu dengan cepat menarik perhatian warga yang penasaran ingin mengetahui bentuk bangkai kapal peninggalan Belanda tersebut. Mereka rela berjalan lebih dari 2 kilometer menuju dusun di pinggir hutan jati itu. Padahal, jalan yang dilalui belum diaspal dan penuh bebatuan.
Sebulan lalu warga Ngawi dan Bojonegoro digegerkan penemuan bangkai kapal kuno yang terkubur di dasar Sungai Bengawan Solo. Sayangnya, hingga kini
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah