Menelusuri Penyamaran Lima Bulan Buron 'Kakap' Baridin
Perbaiki Instalasi Listrik Warga Korban Gempa
Sabtu, 26 Desember 2009 – 02:05 WIB
Sebagai ketua RT, Elan dan Pandi mengaku pernah meminta warganya untuk mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP), terutama bagi para pendatang baru, termasuk Baridin saat pertama datang ke Kampung Banyuasih. Namun, Baridin meminta waktu karena menunggu indentitas anggota keluarganya yang lain yang disusulkan dalam waktu dekat.
"Dia janji memberikan kopian KTP bersamaan dengan keluarganya. Setelah itu, di desa kami ada gempa (Garut mengalami gempa pada 2 September, Red). Kami sampai lupa menagih lagi karena sibuk membantu korban. Banyak rumah warga yang rusak," kata Pandi.
Setelah bencana gempa, Baridin menolak dimasukkan dalam daftar penerima bantuan dari pemerintah. "Kami sempat menuliskan nama Usman bersama korban lain, tapi dia menolak," ujarnya.
Meski pendatang baru yang bekerja serabutan, menurut Pandi, Baridin selalu punya uang lebih. Pria asal Cilacap itu bahkan bisa membangun sumur bor di dekat gubuknya. Padahal, tidak banyak warga yang mampu membangun sumur bor untuk air bersih di kampung tersebut. Selain itu, Baridin mampu membeli peralatan untuk memulai usaha pembuatan gula, termasuk wajan berukuran besar, cetakan gula, hingga mengontrak lahan pohon kelapa.
Baridin, buron polisi jaringan teroris Noordin M. Top yang Kamis (24/12) ditangkap petugas, dikenal gampang beradaptasi dengan warga. Sikapnya yang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408