Menelusuri Penyamaran Lima Bulan Buron 'Kakap' Baridin

Perbaiki Instalasi Listrik Warga Korban Gempa

Menelusuri Penyamaran Lima Bulan Buron 'Kakap' Baridin
Ketua RT 03 Elan Suherlan dan Ketua RT 05 Pandi Supandi menceritakan tentang Baridin, mertua Noordin M Top, Jumat (25/12). Foto : ARI MAULANA KARANG/RADAR TASIKMALAYA
Sebagai ketua RT, Elan dan Pandi mengaku pernah meminta warganya untuk mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP), terutama bagi para pendatang baru, termasuk Baridin saat pertama datang ke Kampung Banyuasih. Namun, Baridin meminta waktu karena menunggu indentitas anggota keluarganya yang lain yang disusulkan dalam waktu dekat.

 

"Dia janji memberikan kopian KTP bersamaan dengan keluarganya. Setelah itu, di desa kami ada gempa (Garut mengalami gempa pada 2 September, Red). Kami sampai lupa menagih lagi karena sibuk membantu korban. Banyak rumah warga yang rusak," kata Pandi.

 

Setelah bencana gempa, Baridin menolak dimasukkan dalam daftar penerima bantuan dari pemerintah. "Kami sempat menuliskan nama Usman bersama korban lain, tapi dia menolak," ujarnya.

 

Meski pendatang baru yang bekerja serabutan, menurut Pandi, Baridin selalu punya uang lebih. Pria asal Cilacap itu bahkan bisa membangun sumur bor di dekat gubuknya. Padahal, tidak banyak warga yang mampu membangun sumur bor untuk air bersih di kampung tersebut. Selain itu, Baridin mampu membeli peralatan untuk memulai usaha pembuatan gula, termasuk wajan berukuran besar, cetakan gula, hingga mengontrak lahan pohon kelapa.

 

Baridin, buron polisi jaringan teroris Noordin M. Top yang Kamis (24/12) ditangkap petugas, dikenal gampang beradaptasi dengan warga. Sikapnya yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News