Menelusuri Perjuangan Petani Indonesia demi Secangkir Kopi Warga Australia
Namun, menurut Jarrod, perubahan iklim hanyalah satu dari sekian masalah lain yang harus dihadapi petani kopi.
Photo: Melalui penelitiannya, Jarrod menemukan bahwa kopi robusta ternyata menjadi semakin lebih sensitif terhadap panas karena perubahan iklim. (Koleksi pribadi)
"Ada hal lain seperti fluktuasi harga kopi, hama, dan penyakit yang juga adalah masalah penting bagi petani,"ujar Jarrod kepada Natasya Salim dari ABC News.
Masalah kesehatan petani yang disebutkan oleh Jarrod juga diakui Sri.
"Kendala utamanya itu di kondisi alam. Perbukitan kami tinggi-tinggi … sehingga sering terjadi kecelakaan di kebun," kata dia.
"Suhu juga dingin sekali, jadi ada penyakit yang bisa menyerang paru-paru, misalnya bronkitis atau TBC, karena sambil merokok juga, jadi tidak sehat," katanya lagi.
"Belum lagi kalau menggunakan bahan kimia dan tidak memakai alat pelindung keselamatan, bisa [terserang] stroke tiba-tiba."
Biji kopi asal Indonesia sudah dijual dan dihidangkan menjadi secangkir espresso atau cappucino di banyak negara, termasuk di kota Melbourne yang terkenal akan budaya 'ngopi'-nya
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Mentan Amran Sulaiman Tegaskan akan Cabut Izin Penjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET