Menelusuri Sisi Kumuh Johannesburg

Naik Taksi Pun Harus Antri Mengular

Menelusuri Sisi Kumuh Johannesburg
KUMUH - Pasar loak di North Johannesburg, kawasan downtown, yang menjual barang-barang bekas maupun curian. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
Dari pengamatan Jawa Pos, semua yang antri itu adalah warga kulit hitam. Siang itu, mereka sangat tertib mengantri. Jika mobil yang di Indonesia bentuknya seperti L 300 itu datang, satu per satu penumpang masuk dengan tertibnya. Tak ada yang berebut.

Jika di dalam mobil sudah tak muat, yang belum dapat giliran masuk harus bersabar. Ada di antara penumpang itu yang sampai harus menunggu hingga satu jam. "Saya sudah biasa. Ini baru satu jam. Biasanya sampai dua jam," kata seorang ibu yang siang itu menggendong anaknya di belakang. (Bersambung)
Berita Selanjutnya:
Kuarto Diego Andalan Uruguay

Kota Johannesburg tak hanya punya sisi yang serba megah dan mewah. Di bagian lain dari kota itu, ada sebuah kawasan yang terlihat kumuh. Di sana,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News