Menelusuri Terowongan Rahasia Penghubung Gaza dengan Mesir (1)
Tanya Lokasi ''Lubang Tikus'' Malah Dikira Polisi
Selasa, 20 Januari 2009 – 09:09 WIB
Akibatnya, Jalur Gaza tak ubahnya penjara besar. Penduduk yang terjebak tak bisa ke mana-mana. Bahkan, dalam agresi kali ini, tak ada satu pun pengungsi -khususnya orang tua, wanita, dan anak-anak- yang bisa menyelamatkan diri ke Mesir.
Sejak Israel meninggalkan Gaza secara sepihak pada 2005, terowongan atau anfaq itu menjadi medium perlawanan ''bawah tanah'' atau klandestin bagi warga Palestina. Dari sanalah diduga bahan makanan ''diselundupkan'' dari Mesir ke wilayahnya.
Menurut Ibrahim, salah seorang penduduk Rafah di Mesir, anfaq itu muncul sejak 2006. ''Sejak Hamas memenangi pemilu dan kemudian (Gaza) diembargo Israel,'' kata sarjana lulusan Al-Azhar University, Kairo, yang saat itu menjadi penerjemah Jawa Pos tersebut.
Ibrahim memperkirakan, jumlah ''lubang tikus'' yang digali secara manual menggunakan alat-alat sederhana mencapai ratusan. ''Sekitar 300 buah mungkin,'' katanya. Saya sempat tak percaya dan mempertanyakan lagi tentang jumlah terowongan itu. ''Ya, sekitar 300,'' jawabnya lagi.
Salah satu sasaran pengeboman Israel di perbatasan Mesir-Gaza (Palestina) adalah tempat-tempat yang diduga dipakai sebagai terowongan bawah tanah
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala