Menelusuri Terowongan Rahasia Penghubung Gaza dengan Mesir (2
Jual Paket Kambing Transfer Lubang Rp 1 Juta Per Ekor
Rabu, 21 Januari 2009 – 07:34 WIB
Begitu masuk pintu penjagaan, seorang polisi bertanya. Saya jelaskan bahwa saya dari Indonesia dan tak bisa bahasa Arab. Selanjutnya, dalam bahasa Inggris, laki-laki itu bertanya apakah saya muslim. Saya mengangguk, dan kemudian menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Aneh, dia mengernyit, lalu bertanya apakah orang Indonesia kalau salat pakai bahasa Indonesia. Tentu tidak, kata saya.
"Lalu, kenapa kok saya tidak bisa bahasa Arab?" katanya lagi. Saya jelaskan bahwa di Indonesia banyak orang bisa mengaji, tapi tak bisa berbahasa Arab.
Dia masih tak percaya dan saya disuruh melantunkan surat Al-Fatihah. Malam itu juga, di pos penjagaan terminal saya melantunkan Al-Fatihah. ''Do you believe me now (Kamu percaya sekarang)?'' tanya saya setelah selesai membaca. Pria itu menggeleng-gelengkan kepala, tapi sikapnya jauh lebih ramah.
Kembali ke anak-anak ABG Rafah tadi. Mereka kemudian mengajak saya ke kedai tempat minum teh panas. Saya lebih banyak pakai bahasa Tarzan, karena kemampuan berbahasa Arab saya sama dengan kemampuan mereka berbahasa Inggris. Mereka ingin tahu mengapa saya ingin mengetahui soal anfaq. Saya jelaskan saya wartawan dan ingin tahu langsung soal terowongan.
Banyaknya terowongan rahasia di Rafah bukan semata-mata alat perjuangan melawan Israel, tapi juga aset ekonomi. Sebab, dari sana para pemilik terowongan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408