Menemukan Titik Balik Pemulihan Properti, Yang Terburuk Telah Berlalu
jpnn.com, JAKARTA - Ketidakpastian perekonomian sempat membuat sektor properti mengalami kelesuan.
Namun, sektor properti mulai menggeliat. Berdasar survei lembaga konsultan properti Colliers, harga hunian sebenarnya terus menunjukkan peningkatan.
Geliat harga merupakan indikator yang seharusnya mampu mengangkat prospek sektor tersebut.
Di Jakarta, misalnya, kenaikan harga apartemen pada semester pertama 2017 sebesar 4,5 persen secara year on year (yoy), menjadi sekitar Rp 32,4 juta per meter persegi.
Sementara itu, di Surabaya, harga properti naik 5,3 persen, menjadi sekitar Rp 20,5 juta per meter persegi.
Survei tersebut menunjukkan bahwa pasar properti masih berpotensi untuk tumbuh.
Katalisnya, penyematan investment grade pada Indonesia dari lembaga pemeringkatan Standard & Poor’s (S&P).
Dengan adanya predikat tersebut, muncul optimisme bahwa dana segar akan masuk ke Indonesia melalui foreign direct investment (FDI).
Ketidakpastian perekonomian sempat membuat sektor properti mengalami kelesuan.
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan