Menemukan Titik Balik Pemulihan Properti, Yang Terburuk Telah Berlalu
Mengalirnya investasi langsung itu akan memengaruhi pasar properti untuk ikut tumbuh.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, jika dilihat dari sisi permintaan, baik apartemen maupun rumah tapak akan sama-sama mengalami peningkatan.
Namun, permintaan agaknya akan didominasi hunian bersubsidi.
’’Sebab, rumah subsidi itu lebih berkaitan dengan kebutuhan,” ujarnya.
Sementara itu, hunian nonsubsidi juga tetap diminati, tetapi bergantung daya beli masyarakat.
Daya beli yang menurun bisa mengubah minat dan permintaan pembeli, dari rumah nonsubsidi untuk kelas menengah menjadi rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Untuk rumah menengah ke atas, berubahnya minat membeli lebih disebabkan investasi yang berubah.
Misalnya, orang kaya yang ingin membeli properti untuk portofolio investasi bisa mengubah minat investasinya ke sektor riil.
Ketidakpastian perekonomian sempat membuat sektor properti mengalami kelesuan.
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan