Menengok Kehidupan Minoritas Muslim di Pedalaman Australia

Saban hari Jumat di Kota Ararat - 50an warga Muslim berkumpul di sebuah bangunan kecil dekat stasiun kereta. Demikianlah suasana ibadah mingguan umat Islam yang minoritas di kota pedalaman Victoria di luar Kota Melbourne.
Di bangunan kecil itu pula, organisasi masyarakat Muslim bernama Islamic Welfare Association sesekali bertemu dengan pihak Gereja Katolik setempat untuk kegiatan bersama.
Namun tak lama lagi, warga Muslim di kota berpenduduk 8000an jiwa itu, akan memiliki masjidnya sendiri. Hal itu karena Pemerintah Kota Ararat telah memberikan izin pembangunan, yang juga disetujui oleh pemuka agama lain di kota itu.
ABC menemui empat keluarga Muslim - yang sama seperti warga lainnya merasa bangga dengan Ararat dan sudah menganggap kota itu sebagai kampung halaman.
Keempat keluarga ini mengakui agama yang mereka anut itu seringkali disalahpahami oleh penduduk lainnya - seakan-akan mereka merupakan ancaman bagi masyarakat setempat.
Keluarga Anas Ghazal dan Kimberly Amatullah
Anas Ghazal adalah seorang dokter di RS Ararat. Pria kelahiran Suriah ini bertemu istirnya, Kimberly, saat wanita kelahiran Australia ini berkunjung Suriah untuk memperdalam pelajaran Alquran.
Saban hari Jumat di Kota Ararat - 50an warga Muslim berkumpul di sebuah bangunan kecil dekat stasiun kereta. Demikianlah suasana ibadah mingguan
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Hal yang Perlu Disiapkan untuk Hadapi Cuaca Buruk, Seperti Siklon Alfred
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Situasi Berbeda Timnas Indonesia dan Australia
- Kabar Australia: Hampir 100 Orang Tenggelam Sepanjang Musim Panas