Menengok Kehidupan Minoritas Muslim di Pedalaman Australia

Kimberley sendiri mengaku dalam 14 tahun terakhir sejak ia mengenakan jilbab, hanya tiga kali sepanjang yang ia ingat ia secara langsung mendapat komentar negatif dari orang lain.
Osman Kokcu
Osman Kokcu, pengurus organisasi masyarakat Muslim di Ararat.
Pria kelahiran Turki, Osman Kokcu, sudah menetap di Australia selama 14 tahun - kini ia tinggal dan bekerja di rumah potong hewan di Ararat.
Istri dan anaknya harus tinggal di Melbourne karena alasan sekolah anaknya di sebuah SMA. "Saya bertemu mereka di akhir pekan," katanya.
Osman adalah pengurus Islamic Welfare Association di Ararat, yang bertujuan saling membantu di antara keluarga Muslim.
"Misalnya ada warga Muslim yang baru datang ke sini - kami turut membantu mencarikan rumah dan pekerjaan," kata Osman.
Saban hari Jumat di Kota Ararat - 50an warga Muslim berkumpul di sebuah bangunan kecil dekat stasiun kereta. Demikianlah suasana ibadah mingguan
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi