Menengok Kehidupan Minoritas Muslim di Pedalaman Australia
Kimberley sendiri mengaku dalam 14 tahun terakhir sejak ia mengenakan jilbab, hanya tiga kali sepanjang yang ia ingat ia secara langsung mendapat komentar negatif dari orang lain.
Osman Kokcu
Osman Kokcu, pengurus organisasi masyarakat Muslim di Ararat.
Pria kelahiran Turki, Osman Kokcu, sudah menetap di Australia selama 14 tahun - kini ia tinggal dan bekerja di rumah potong hewan di Ararat.
Istri dan anaknya harus tinggal di Melbourne karena alasan sekolah anaknya di sebuah SMA. "Saya bertemu mereka di akhir pekan," katanya.
Osman adalah pengurus Islamic Welfare Association di Ararat, yang bertujuan saling membantu di antara keluarga Muslim.
"Misalnya ada warga Muslim yang baru datang ke sini - kami turut membantu mencarikan rumah dan pekerjaan," kata Osman.
Saban hari Jumat di Kota Ararat - 50an warga Muslim berkumpul di sebuah bangunan kecil dekat stasiun kereta. Demikianlah suasana ibadah mingguan
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia