Menengok Kehidupan Minoritas Muslim di Pedalaman Australia
Kamis, 07 Mei 2015 – 08:32 WIB
Sebaliknya, di saat perayaan Natal Saqib sibuk mengantarkan kartu ucapan kepada pelanggannya.
Keluarga Riaz Mohd dan Remandeep Kaur
Riaz Mohd, Remandeep Kaur dan bayi mereka Aleena.
Riaz dan Remandeep berasal dari kota yang sama di India - namun mereka tak dibolehkan menikah karena alasan perbedaan agama.
Mereka pun pindah ke Australia. Remandeep yang tadinya beragama Sikh kemudian memeluk Islam.
Pasangan ini datang ke Ararat empat tahun lalu demi memenuhi syarat visa mereka - yaitu harus tinggal di daerah pedalaman. Kini keduanya bekerja di rumah potong hewan di kota itu.
"Riaz bekerja sebagai pemotong hewan dan memastikan prosesnya secara halal sedangkan saya bekerja sebagai petugas pengawas daging," ujar Remandeep.
Saban hari Jumat di Kota Ararat - 50an warga Muslim berkumpul di sebuah bangunan kecil dekat stasiun kereta. Demikianlah suasana ibadah mingguan
BERITA TERKAIT
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia