Meng Tutup Mulut
Oleh Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - KATA "virus China" tidak bisa lagi diucapkan oleh Presiden Donald Trump. Siapa pun orang Amerika yang menggunakan istilah itu dianggap melanggar resolusi Kongres Amerika.
Sejak kapan?
Sejak kongres mengesahkan resolusi "Kecaman Terhadap Anti-Asia" minggu lalu. Memang resolusi itu bukan undang-undang tapi itu juga produk parlemen.
Resolusi itu dipromotori oleh satu orang anggota kongres saja: Grace Meng (Meng Zhao Wen??). Dia adalah anggota DPR dari dapil 6 New York. Yang wilayahnya mencakup tempat kelahirannya: Queens.
Grace Meng, 44 tahun, adalah keturunan Asia pertama yang jadi anggota DPR dari New York. Suaminyi keturunan Korea. Dia punya dua orang anak.
Meng adalah seorang pengacara. Ia sarjana hukum lulusan University of Michigan dengan S-2 di bidang hukum dari salah satu universitas swasta di New York.
Meng mengajukan resolusi itu setelah melihat banyak keturunan Asia menjadi korban kekerasan. Terutama suku Tionghoa. Termasuk kekerasan fisik. Lebih terutama lagi sejak ada wabah pandemi Covid-19.
Seringnya Trump menggunakan istilah "virus China" telah memancing kebencian terhadap keturunan Asia. Terutama karena pengucapan itu disertai maksud untuk memojokkan Tiongkok. Juga karena pengucapan itu disertai istilah lain seperti kungflu.
Seringnya Trump menggunakan istilah "virus China" telah memancing kebencian terhadap keturunan Asia. Terutama karena pengucapan itu disertai maksud untuk memojokkan Tiongkok.
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Bulan Ranjang
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Apresiasi Langkah Pemerintah Merespons Tarif Impor Trump, Demokrat: Pendekatan Cerdas