Mengaku Front Revolusioner, Tuding Pendukung KPK Massa Bayaran

jpnn.com - JAKARTA - Maraknya aksi mendukung Polri maupun Komjen (Pol) Budi Gunawan dalam polemik kepolisian vs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memunculkan suara miring. Sebab, pendukung Polri maupun BG -inisial untuk Budi Gunawan- ditengarai menggelar aksi karena dibayar.
Namun, Front Revolusioner yang mengaku sebagai pendukung KPK dan BG justru melontarkan tudingan sebaliknya. Sebagaimana dikutip dari situs berita Rakyat Merdeka Online, Koordinator Front Revolusioner, Haris Pertama justru menyebut para pendukung KPK merupakan massa bayaran.
"Itu terungkap ketika para pendukung KPK mengaku dibayar saat melakukan aksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis lalu," katanya dalam keterangan Sabtu malam (14/2).
Menurutnya, para pendukung KPK sudah keterlaluan. ”Apalagi sampai bawa anak-anak kecil. Ini sudah keterlaluan, sementara pendukung Budi Gunawan murni pemuda dan mahasiswa," sambungnya.
Haris menegaskan bahwa dukungan dari Front Revolusioner untuk Polri maupun BG murni karena simpati. Dukungan Front Revolusioner itu datang dari mahasiswa dan pemuda yang tergabung dari Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad), Himpunan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (HIMA UNJ), Sentra Aktualisasi Gerakan Mahasiswa (STIGMA), serta Gerakan Rakyat untuk Keadilan Indonesia (Gerak Indonesia).
"Apa yang kita lakukan adalah murni memberikan dukungan kepada Budi Gunawan yang telah dikriminalisasi oleh pimpinan KPK, Abraham Samad cs, kami militan dan murni mendukung karena (Polri dan Budi Gunawan, red) telah terjadi kezaliman," tegasnya.(rmo/jpnn)
JAKARTA - Maraknya aksi mendukung Polri maupun Komjen (Pol) Budi Gunawan dalam polemik kepolisian vs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memunculkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Peduli Kesehatan Warga, Polres Banyuasin Resmikan Ambulans Air