Mengaku, Ibu Pembunuh Delapan Bayinya
Sabtu, 31 Juli 2010 – 02:47 WIB
VILLERS-AU-TERTRE - Dominique Cottrez akhirnya jujur. Kemarin (30/7), perempuan Prancis itu mengaku telah yang membunuh delapan buah hatinya dan kemudian menguburkan mereka di pekarangan dan garasi rumah. Setelah mengungkapkan perbuatan kejinya, ibu dua putri itu mengaku lega. Kepada Vaillant, Cottrez mengaku sadar tiap kali hamil. Tapi, dia memang tidak pernah memberitahukannya kepada sang suami. Selain delapan bayi yang dibunuhnya tersebut, istri Pierre-Marie itu memiliki dua putri. Kini, dua putri Cottrez sudah beranjak dewasa. Sedangkan, delapan bayi Cottrez yang langsung dibunuh itu lahir pada kurun 1989 sampai 2007.
"Kepada saya, dia mengatakan bahwa alasannya melakukan pembunuhan itu adalah karena dia tidak ingin punya anak lagi. Tapi, dia juga tidak mau ke dokter dan memakai alat kontrasepsi," ungkap Eric Vaillant, pengacara Cottrez, seperti dilansir Associated Press. Konon, dia trauma ke dokter kandungan karena pernah punya pengalaman buruk saat kali pertama hamil.
Vaillant mengatakan bahwa kliennya yang kebetulan berprofesi sebagai perawat itu melahirkan sendiri delapan bayi yang lantas dibunuhnya itu. Setelah melahirkan, dia mencekik bayinya hingga tewas. Itu dia lakukan sampai melahirkan bayi kedelapan. Selanjutnya, Cottrez membungkus mayat bayinya dengan tas plastik dan membawanya ke garasi untuk disembunyikan. Dua dari delapan bayi itu dikubur di pekarangan rumah.
Baca Juga:
VILLERS-AU-TERTRE - Dominique Cottrez akhirnya jujur. Kemarin (30/7), perempuan Prancis itu mengaku telah yang membunuh delapan buah hatinya dan
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya