Mengaku Letnan Satu, Ternyata Tukang Tipu

Mengaku Letnan Satu, Ternyata Tukang Tipu
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - BEKASI-Anggota TNI AD gadungan dicokok anggota unit Reskrim Polresta Bekasi Kabupaten, Rabu (30/8). Dengan gayanya berpakaian TNI dengan pangkat letnan satu, pria berinisial NAR ini melakukan penipuan dengan meminta uang sebagai syarat meloloskan warga yang ingin menjadi perwira dan bintara.

“Pelaku mengiming-imingi korbannya dapat membantu warga menjadi perwira dan bintara TNI. Asalkan memberikan uang Rp 85 juta,” terang Kapolresta Bekasi Kabupaten Kombespol Awal Chaerudin, Kamis (1/9) kemarin.

Awal menambahkan, lantaran janji pelaku, korban berinisial H terlena dengan bualannya. Tak lama, korban akhirnya mendaftarkan anaknya untuk ikut ujian TNI. Sesudah itu, pelaku pun meminta uang Rp 65 juta untuk memuluskan keinginan korban. 

“Korban lalu mentransfer uang Rp 60,5 juta pada 26 Agustus 2016 untuk proses penerimaan seperti tes tertulis dan fisik,” jelasnya. 

Sebenarnya, kata Awal, korban sempat curiga dengan gelagat pelaku karena NAR tidak bisa menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) TNI AD. Namun, karena anak korban sangat menginginkan menjadi anggota TNI, maka rasa curiga tersebut dikesampingkan. 

“Pelaku sempat diminta untuk menunjukkan KTA, namun selalu berkelit,” ucapnya. Sesudah mentransfer uang tersebut, kata Awal, anak korban tak kunjung mengikuti proses seleksi. 

Saat ditanya, pelaku selalu berdalih bahwa uang yang disetorkan masih kurang. Korban kemudian membayar sisa kekurangan Rp 24,5 juta secara bertahap melalui transfer ke rekening pelaku.

Rasa curiga korban semakin kuat ketika sang anak tidak kunjung mengikuti uji tes fisik dan tulis seperti yang dijanjikan pelaku. Atas dasar itulah, korban melaporkan kasus dugaan penipuan tersebut ke Mapolsek Tambun. 

BEKASI-Anggota TNI AD gadungan dicokok anggota unit Reskrim Polresta Bekasi Kabupaten, Rabu (30/8). Dengan gayanya berpakaian TNI dengan pangkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News