Mengaku Polisi, Pencandu Narkoba di Melbourne Peras Pamannya Rp 120 Juta

Seorang perempuan asal Melbourne berusia 37 tahun membenarkan bahwa ia telah mengaku sebagai polisi untuk memeras pamannya senilai lebih dari 12.000 dolar (atau setara Rp 120 juta).
Pengadilan di negara bagian Victoria mendengar bahwa Lydia Vonja, dari daerah Maidstone, menarget pamannya karena ia tahu sang paman punya uang, bisa jadi "sasaran empuk" dan tergolong orang yang taat hukum.
Tindakan Lydia digambarkan oleh hakim Bill Stuart sebagai tindakan yang ‘sangat kejam’.
Lydia, seorang pecandu heroin dan pengguna sabu kristal, mengaku bersalah atas satu tuduhan pemerasan dan dua pelanggaran uang jaminan.
Seorang perempuan di Melbourne mengaku sebagai polisi untuk menipu pamannya.
Pengadilan mendengar, paman Lydia yang berusia 59 tahun itu dan tinggal dengan ibunya- yakni nenek Lydia - menderita skizofrenia paranoid dan "mudah dimanipulasi".
Lydia pertama kali menghubungi sang paman pada bulan Desember tahun lalu, berpura-pura menjadi seorang polisi dan memintanya untuk menempatkan 200 dolar (atau setara Rp 2 juta) dalam kotak surat untuk denda yang belum ia bayar.
Setelah mengumpulkan uang pertamanya itu, Lydia kembali menghubungi pamannya dalam banyak kesempatan dan meminta lebih banyak uang, seraya mengancam untuk membatalkan SIM-nya jika ia tak membayar.
Seorang perempuan asal Melbourne berusia 37 tahun membenarkan bahwa ia telah mengaku sebagai polisi untuk memeras pamannya senilai lebih dari 12.000
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya