Mengaku Terpepet, Emak-emak Nekat Mencopet

Mengaku Terpepet, Emak-emak Nekat Mencopet
Pelaku pencopetan berinisial SS (membelakangi kamera) saat diinterogasi penyidik di Polset Tulakan, Pacitan. Foto: Sugeng Dwi Nurcahyo/Radar Pacitan

Berdasar interogasi, SS mengaku mencopet lantaran terjepit kebutuhan ekonomi. Emak-emak itu memiliki lima anak yang salah satunya masih duduk di sekolah dasar.

Namun, Suryanto memastikan aksi SS bukan tindakan spontan tapi memang sudah didasari niat jahat dari awal. SS mengincar korbannya jauh sebelum masuk pasar.

Selain itu, SS bertempat tinggal di Kecamatan Arjosari yang berjarak lebih dari 20 km dari tempat kejadian perkara (TKP) sehingga janggal jika hanya untuk berbelanja kebutuhan rumah harus menempuh jarak sejauh itu.

“Pelaku berangkat dari rumah pukul 07.00 ke Pasar Tulakan naik bus,” sebut Suryanto.

Petugas mengamankan barang bukti yakni satu buah dompet beserta isinya. Antara lain uang tunai Rp 302 ribu, kartu ATM, buku tabungan, KTP, serta dua cincin yang masing-masing seberat 1,2 dan 0,5 gram.

“Jika ditotal kerugian materialnya mencapai Rp 1,5 juta,” imbuhnya.(mn/jpr/sib/JPR)


Seorang ibu yang merupakan residivis kasus pencopetan di Pacitan, Jawa Timur kembali beraksi dengan mencopet dompet milik warga yang tegah berbelanja.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News