Mengambil Risiko Tertular Virus Corona dengan Ikut Mencoblos Pilkada 2020
"Ketika mereka menjalankan tugas di rumah sakit, mereka terlindungi dengan penggunaan alat kesehatan," kata Arief di Kantor KPU Pusat, Jakarta, pekan lalu (03/12).
Hal serupa bakal berlaku bagi mereka yang tengah isolasi mandiri.
"Kami bisa mengatur waktu pukul 12.00-13.00 WIB untuk bisa mengirimkan petugas ke rumah-rumah untuk bisa melayani pemilih tersebut," kata Komisioner KPU, Evi Novida Ginting.
Selain itu, di setiap TPS juga disediakan bilik khusus untuk mereka yang suhu tubuhnya lebih dari 37,3 derajat celsius.
Risiko datang ke tempat pemungutan suara
Menanggapi adanya TPS keliling di tempat isolasi dan bilik khusus, Dr Windhu menilainya sebagai usaha KPU untuk memfasilitasi mereka yang ingin menggunakan hak pilihnya tetapi dalam kondisi sakit.
"Memang tidak boleh ada orang yang kehilangan hak pilihnya karena sakit. Tetapi saat petugas masuk ke ruang isolasi, ia harus menggunakan APD."
"Yang berbahaya dan berisiko adalah saat mereka melepas hazmatnya. Kasus paling banyak penularan COVID-19 pada tenaga kesehatan terjadi saat membuka hazmat, di ruang ganti."
"Membuka hazmat yang benar ini harus dilatih. Saya tidak tahu apakah ada pelatihan untuk para petugas ini untuk membuka APD sesuai SOP [prosedur operasi standar]. Saya belum pernah dengar ada pelatihan itu," kata Dr Windhu.
Hari ini adalah pencoblosan Pilkada yang keempat kalinya untuk Ronny Kuncoro, warga Sawangan, Depok, Jawa Barat
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata