Mengambil Risiko Tertular Virus Corona dengan Ikut Mencoblos Pilkada 2020
Benyamin Sudarmadi juga mengusulkan penggunaan teknologi daring dalam pemungutan suara dan berharap pemerintah segera memikirkan mekanisme ini.
"Secara keseluruhan mungkin 80 persen [teknologi internet] sudah terjangkau sampai ke pelosok di daerah ... bagus sekali kalau bisa diadakan e-voting, bisa mengurangi penyebaran COVID-19."
Photo: Pemilih yang datang ke TPS dicek suhu tubuhnya. Jika suhunya di atas 37,3 derajat Celsius, ia harus menggunakan bilik khusus. (Supplied: Faried Hasan.)
Benyamin berharap, kesadaran masyarakat dalam penanganan pandemi juga diikuti oleh kesadaran pemerintah.
"Saat rakyat sadar, pemerintah jangan terlena. Sebaiknya e-voting ini bisa segera dilakukan untuk meminimalisasi kerumunan massa."
Di luar kekhawatiran faktor kesehatan, banyak kerabat dari politisi Indonesia memperebutkan kursi di Pilkada 2020, yang memicu polemik tentang pertumbuhan politik dinasti yang didominasi oleh elit lama.
Sejumlah pengamat mengatakan keterlibatan anggota keluarga pejabat dan politisi menjadi salah satu alasan mengapa Pilkada 2020 tetap harus digelar, meski angka penularan COVID-19 di Indonesia masih tinggi.
Dibandingkan Pilkada 2015 yang jumlah calon dari dinasti politik sebanyak 52 orang, tahun ini jumlahnya naik menjadi 146 orang.
Hari ini adalah pencoblosan Pilkada yang keempat kalinya untuk Ronny Kuncoro, warga Sawangan, Depok, Jawa Barat
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata