Mengambil Semangat Gus Dur Melalui Dialog

Mengambil Semangat Gus Dur Melalui Dialog
Mengambil Semangat Gus Dur Melalui Dialog
MALANG- Para pecinta Gus Dur (Abdurrahman Wahid) tidak cukup hanya membanggakan Gus Dur saja. Tapi api semangat yang diusung Gus Dur harusnya juga diteladani. Romantisme mengenang Gus Dur akan percuma saja kalau generasi muda masih malas belajar.

Hal ini diungkapkan Budayawan, Zawawi Imron, saat menjadi pembicara dalam agenda Sehari Bersama Gus Dur yang digelar PMII Universitas Islam Malang (Unisma) Malang, Kamis (3/1). Acara ini sekaligus memeringati 3 tahun kepergian mantan presiden RI tersebut.

”Gus Dur tidak suka diberhalakan, kalau cinta Gus Dur ambil apinya yang bersemangat belajar. Gus Dur tidak akan sakit hati kalau ada yang lebih pintar darinya,” ungkap Zawawi.

Penyair asal Sumenep ini mengakui ia tak banyak mengenal Gus Dur. Dengan gaya merendah ia mengibaratkan dirinya hanyalah setetes embun yang tidak berarti dibandingkan Gus Dur yang seluas lautan. Ia ibarat selembar daun dan Gus Dur adalah hutan belantara yang amat lebat. Namun yang ia ketahui dari sosok Gus Dur adalah gambaran seorang santri yang cerdas. Seorang guru, pemimpin dan pengayom. Tingkah lakunya adalah puisi.

MALANG- Para pecinta Gus Dur (Abdurrahman Wahid) tidak cukup hanya membanggakan Gus Dur saja. Tapi api semangat yang diusung Gus Dur harusnya juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News