Menganalisis Politik Underdog Gibran di Pilpres 2024

Oleh: Sofyan Al-Bani

Menganalisis Politik Underdog Gibran di Pilpres 2024
Koordinator Lingkar Santri Pojok Cirendeu Sofyan Al-Bani. Foto: dok pribadi for JPNN

Underdog politik harus mampu mengatasi rintangan ini dan membangun dukungan yang tahan lama untuk mencapai kemenangan.

Dalam konteks politik global, underdog politik juga dapat mewakili perjuangan negara-negara kecil atau kelompok minoritas dalam menghadapi kekuatan besar.

Misalnya, gerakan kemerdekaan nasional atau hak-hak asasi manusia dapat menjadi bentuk perlawanan underdog terhadap kekuatan dominan yang mencoba menindas mereka.

Dalam hal ini, ketahanan, keteguhan, dan dukungan internasional dapat menjadi faktor penentu dalam kesuksesan underdog politik.

Secara keseluruhan, fenomena underdog politik menunjukkan bahwa kekuatan politik sejati tidak selalu tergantung pada sumber daya finansial atau kekuatan institusional.

Kemenangan underdog, seperti misalnya perihal pendapat publik terhadap Gibran Rakabuming Raka pasca debat cawapres kemarin, sering kali dipandu oleh keberanian, ketekunan, dan koneksi yang kuat dengan masyarakat.

Di era di mana akses informasi semakin merata melalui media sosial, underdog politik memiliki kesempatan lebih besar untuk menyuarakan pandangan mereka dan memobilisasi dukungan publik.

Keberhasilan mereka dapat mengubah dinamika politik, mendorong perubahan, dan memberikan harapan bahwa setiap individu atau kelompok, tidak peduli seberapa kecil, dapat memiliki dampak yang besar dalam proses politik.

Salah satu contoh yang mencolok dari underdog politik, dapat dilihat pada sosok calon wakil presiden Prabowo Subianto, yaitu Gibran Rakabuming Raka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News